Sultanews.com, BALIKPAPAN – Volume sampah di Kota Balikpapan meningkat tajam selama Ramadan. Namun, DPRD Kota Balikpapan memastikan bahwa Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Manggar masih mampu menangani lonjakan tersebut.
Ketua Komisi III DPRD Balikpapan, Yusri, menjelaskan bahwa lonjakan sampah selama bulan puasa adalah fenomena tahunan yang sudah diprediksi. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) memperkirakan volume sampah meningkat hingga dua kali lipat dibandingkan hari biasa, dengan dominasi sampah organik dari rumah tangga dan pasar tradisional.
“Kami telah memantau kondisi TPA Manggar dan yakin bahwa kapasitasnya masih cukup memadai. Dari total 40 hektare lahan, hanya sekitar 20 hektare yang telah digunakan. Sisa lahan yang ada masih bisa dimanfaatkan untuk pengelolaan sampah ke depan,” jelas Yusri, Selasa (5/3/2025).
Selain kapasitas yang masih tersedia, Yusri juga menekankan pentingnya pengelolaan sampah yang lebih efisien. Salah satunya adalah dengan mendorong masyarakat untuk lebih aktif dalam memilah sampah sebelum dibuang.
DPRD mengapresiasi kebijakan pemkot dalam mengedukasi masyarakat terkait pemilahan sampah organik, anorganik, dan limbah berbahaya (B3). Dengan cara ini, jumlah sampah yang benar-benar masuk ke TPA dapat dikurangi secara signifikan.
Selain itu, Yusri juga menyoroti dampak sampah plastik yang masih menjadi tantangan besar dalam pengelolaan limbah kota. Ia mengimbau masyarakat untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, terutama selama Ramadan, di mana konsumsi makanan meningkat drastis.
“Setiap tahun, kita melihat peningkatan sampah plastik, terutama dari kemasan makanan berbuka puasa. Ini yang harus kita kurangi dengan mengganti plastik sekali pakai dengan bahan yang lebih ramah lingkungan,” tambahnya.
DPRD juga tengah mengusulkan pemanfaatan teknologi modern untuk mengelola sampah dengan lebih efisien. Salah satu opsi yang tengah dikaji adalah konversi sampah menjadi sumber energi terbarukan, seperti biogas dan Refuse-Derived Fuel (RDF).
“Teknologi ini telah banyak diterapkan di kota-kota lain dan terbukti efektif dalam mengurangi volume sampah di TPA. Kami berharap Balikpapan juga bisa segera mengadopsinya,” ujarnya.
Dengan pendekatan yang lebih sistematis dalam pengelolaan sampah, DPRD optimistis bahwa Balikpapan dapat mengurangi dampak negatif dari lonjakan sampah, terutama selama Ramadan. (Yud/ADV/DPRD Balikpapan)