Advertorial Bupati Kukar Dukung Peran MGRM dalam Kelola Participating Interest Migas

Bupati Kukar Dukung Peran MGRM dalam Kelola Participating Interest Migas

40
SHARE
Bupati Kukar, Edi Damansyah. (Foto: Istimewa)

Sultanews.com, Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Damansyah, menyatakan dukungan penuh terhadap peran Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT. Mahakam Gerbang Raja Migas (MGRM) dalam mengelola Participating Interest (PI) di sektor minyak dan gas (migas). Dukungan ini disampaikan dalam kunjungannya ke kantor MGRM pada Sabtu (15/3/2025) malam.

Edi Damansyah mengapresiasi kinerja MGRM yang memiliki peran strategis dalam mengelola PI serta mengembangkan bisnis di sektor migas. Menurutnya, kebijakan pemerintah membuka kesempatan bagi BUMD untuk berkontribusi dalam industri ini, dan MGRM telah menunjukkan kesiapan untuk menjalankan peran tersebut.

Ia menegaskan bahwa kerja sama yang dijalankan oleh MGRM dengan dua perusahaan migas merupakan bagian dari upaya mewujudkan kemandirian energi daerah. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar, kata Edi, berharap kolaborasi ini dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat serta mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.

“Ini adalah bentuk komitmen Pemkab Kukar melalui MGRM. Kami berharap kolaborasi ini berjalan produktif dan menguntungkan semua pihak,” ujar Edi Damansyah.

Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya komitmen dari seluruh pihak yang terlibat agar program ini dapat berjalan sesuai rencana. Meskipun dasar administrasi kerja sama sudah jelas, keberhasilan program ini sangat bergantung pada keseriusan semua pihak yang terlibat.

Selain aktif di sektor migas, MGRM juga mengelola berbagai usaha strategis lainnya, termasuk penyediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk nelayan. Saat ini, Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) sedang dalam tahap pengembangan di beberapa wilayah seperti Anggana, Muara Badak, dan Marangkayu. Selain itu, MGRM juga berperan dalam pengelolaan distribusi gas elpiji 3 kg bagi masyarakat.

Dalam arahannya, Edi Damansyah menekankan pentingnya menjaga integritas dalam setiap langkah yang diambil oleh manajemen MGRM. Ia menegaskan bahwa kepercayaan menjadi kunci utama dalam keberhasilan kerja sama, dan penyalahgunaan wewenang harus dihindari agar program-program yang dijalankan tetap berjalan sesuai dengan tujuan awal.

“Kepercayaan itu modal utama. Tanpa kepercayaan, kerja sama ini tidak akan berjalan,” tegasnya.

Sebagai penutup, Edi Damansyah mengingatkan agar tidak ada kepentingan pribadi yang mencampuri kegiatan BUMD. Menurutnya, penyalahgunaan wewenang bisa menjadi awal dari kegagalan sebuah program. Oleh karena itu, ia meminta agar seluruh pihak yang terlibat tetap mengutamakan kepentingan daerah dan masyarakat.

“Jangan ada kepentingan pribadi di dalamnya. Kalau itu terjadi, itu tanda-tanda kegagalan,” pungkasnya.

Dengan berbagai langkah yang telah dilakukan, MGRM diharapkan dapat terus berkembang dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Kukar, baik dalam sektor migas maupun sektor usaha lainnya yang sedang dikembangkan1. (ADV/TP)