Advertorial Bupati Kukar Sholat Idul Adha di Masjid Agung Sultan Sulaiman, Sampaikan Makna...

Bupati Kukar Sholat Idul Adha di Masjid Agung Sultan Sulaiman, Sampaikan Makna Kesucian Ibadah Qurban

23
SHARE
Bupati Kukar Shalat Idul Adha bersama ribuan jamaah di Masjid Agung Sultan Sulaiman, sampaikan pesan persatuan dan pamit purna tugas. (Foto: Istimewa)

Sultanews.com, Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah bersama Forkopimda Kukar, melaksanakan sholat Idul Adha 1446 H di Masjid Agung Sultan AM Sulaiman bersama ribuan jama’ah, Jum’at (6/6/2025).

Dalam sambutannya, orang nomor satu di Kukar ini mengungkapkan, jutaan umat Islam dari berbagai penjuru dunia saat ini tengah melaksanakan puncak ibadah Haji di Tanah Suci. Kekuatan ibadah haji menyatukan jutaan manusia dari berbagai latar belakang ras, etnis, suku, bangsa, serta bahasa dalam satu perintah suci.

“Bagi kita umat Islam yang berada di Tanah Air, kesatuan dan persatuan umat Islam dalam ibadah Haji ini hendaknya menjadi inspirasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pesan persaudaraan ini harus kita gaungkan dan
implementasikan di momentum Idul Adha 1446 H, ” ujarnya.

Ia mengatakan, beribadah Haji adalah momentum puncak seorang hamba memberi totalitas ketaatannya dalam beribadah kepada Allah dengan kesediaan mengorbankan harta dan waktunya. Tidak sedikit dana dikeluarkan untuk membiayai perjalanan ibadah haji, bahkan untuk memperoleh kesempatan berhaji seseorang harus menunggu berpuluh tahun lamanya agar termasuk dalam kuota Haji.

Berqurban memiliki makna pengorbanan yang sangat mendalam, bahkan melampaui keterikatan fisik dan mengabaikan keinginan material, harta benda, dan lain-lain, semata-mata untuk memberikan pengabdian yang lebih tinggi dan lebih besar kepada Allah SWT.

“Dengan demikian, Idul Adha memiliki makna yang dalam pada 2 dimensi sekaligus yaitu keagamaan dan sosial (Habluminallah dan Habluminannas) dengan nilai yang multiefek, yakni : efek nilai sakralitas ibadah dapat diraih dan efek nilai solidaritas sosial berbagi sesama dapat ditunaikan, ” ungkapnya.

Memaknai kesucian ibadah Qurban pada Idul Adha 1446 H, kita diingatkan akan semangat berbagi dan solidaritas. Ibadah Qurban adalah simbol ketaatan kepada Allah SWT yang berintikan Iman dan Takwa, serta wujud kepedulian sosial untuk membantu sesama. Semangat ini sangat relevan dengan upaya kita untuk meningkatkan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan seluruh pemangku kepentingan dalam mengakselerasi pembangunan yang berkelanjutan di daerah kita.

“Pengorbanan bukan hanya berbentuk materi, tetapi juga pengorbanan waktu, tenaga, dan pikiran untuk kemaslahatan bersama. Ketaatan ini akan menempa mentalitas spiritual kita, menjadikan kita pribadi yang tangguh, dan melatih kepekaan batin untuk senantiasa merasakan kehadiran-Nya dalam setiap langkah pembangunan daerah, ” imbuhnya.

Ia mengaku,Idul Adha tahun ini hadir setelah kita
bersama-sama melewati tahapan Pilkada serentak tahun 2024. Dalam kesempatan ini, Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara menyampaikan terima kasih atas partisipasi masyarakat Kutai Kartanegara pada Pilkada Serentak tanggal 27 November 2024 dan Pemungutan Suara Ulang (PSU) tanggal 19 April 2025 yang lalu. Dimana telah ditetapkan dr. Aulia Rahman Basri dan H. Rendi Solihin sebagai Bupati dan Wakil Bupati terpilih.

Momentum ini adalah saat yang tepat untuk kita semua kembali memperkokoh persatuan, melupakan perbedaan pilihan yang mungkin ada dan bersama-sama menatap masa depan Kutai
Kartanegara. Prinsip Ukhuwwah Islamiyah (persaudaraan Islam) dan Ukhuwwah Wathaniyah (persaudaraan kebangsaan) harus kita jadikan landasan utama. Pilihan boleh berbeda saat kontestasi demokrasi, namun setelahnya kita kembali menjadi satu keluarga besar Kutai Kartanegara. Kita bersatu pada perintah Allah untuk menguatkan ikatan tali
persaudaraan.

“Selanjutnya, pada kesempatan yang penuh berkah di Hari Raya Idul Adha 1446 H ini, sekaligus menandai penghujung masa bakti saya. Perkenankan saya, Edi Damansyah untuk pamit purna tugas sebagai Bupati Kutai Kartanegara. Dimana masa jabatan saya akan berakhir setelah nanti dilantiknya Bupati dan Wakil Bupati terpilih hasil Pemungutan Suara Ulang (PSU). Terima kasih yang tak terhingga kepada seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan seluruh pihak atas kebersamaan dan kerja bersama selama saya menjalankan amanah memimpin Kutai Kartanegara ini. Tentu saja, selama menjalankan amanah ini, terdapat kekurangan dan kekhilafan. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati, saya atas nama pribadi dan keluarga memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada segenap lapisan masyarakat Kutai Kartanegara, ” pungkasnya. (ADV/AR)