

Sultanews.com, Ajang Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke 7 tingkat Kecamatan Loa Kulu di Desa Loa Kulu Kota dibuka Camat Loa Kulu Ardianyah, Sabtu (28/06/2025) malam.
Kepala Desa (Kades) Loa Kulu Kota, Mohamad Rizali mengatakan, jumlah kafilah yang berpartisipasi dalam ajang MTQ kali ini kurang lebih 340 orang dari 14 Desa, dengan arena lomba untuk Tilawah dan Syahril di panggung utama di lapangan sepak bola desa Loa Kulu Kota, kemudian cabang lomba cerdas cermat dan kaligrafi di lokasi SMK Muhammadiyah dan beberapa lomba ditempatkan di beberapa Musholah di desa loa Kulu Kota dari 28 Juni sampai 4 Juli 2025
“Untuk MTQ kali ini kepanitiaan sebagian besar 80 persen kita libatkan pemuda pemudi, untuk perangkat desa sebagai kontrol kegiatan saja, tapi anak-anak muda kita yang lebih berperan aktif dalam kepanitiaan. Dukungan juga datang dari perusahaan juga ada, seperti dari PT MHU, PT STIM dan PT GGU serta dari masyarakat kami, ” terangnya.
Ia mengaku, dalam lomba MTQ kali ini ada yang berbeda, karena perdana dilombakan seni kaligrafi digital.
Menurutnya, seni kaligrafi digital, yang memanfaatkan teknologi komputer maupun tab dan perangkat grafis, menjadi cabang lomba baru dalam Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke 7 tingkat Kecamatan Loa Kulu di Desa Loa Kulu Kota.
Lomba ini menghadirkan pengalaman baru bagi peserta dan juri. Kaligrafi tidak lagi hanya dikerjakan pada media konvensional seperti kertas atau kanvas.
“MTQ kali ini ada cabang lomba yang baru dan berbeda, yakni kaligrafi digital, dan ini baru kita coba di MTQ kali ini, ” ujar Mohamad Rizali.
Mohamad Rizali yang juga Ketua MTQ kali ini menjelaskan, kaligrafi digital ini kurang lebih manual biasa, sistemnya digitalisasi banyak variasi dengan menggunakan ipad yang disediakan dari pihak desa yang mengirimkan kafilahnya ikut lomba kaligrafi digital.
“Untuk peserta lomba ini karena baru dilaksanakan memang pesertanya masih sedikit sekitar 10 orang, lomba ini lebih modernisasi, ” imbuhnya.
Ia menambahkan, meski serupa dengan lomba kaligrafi konvensional, penilaian kaligrafi digital lebih menekankan estetika visual. Tata warna, komposisi, dan kreativitas menjadi faktor utama yang memengaruhi hasil akhir karya, membuat kaligrafi digital lebih dinamis dan menantang.
“Di kaligrafi digital, selain huruf, keindahan dari tata warna juga dinilai. Kaligrafi digital hampir seperti kaligrafi kontemporer dalam penilaiannya,” tukasnya. (ADV/NRL)