Sultanews.com, BALIKPAPAN – DPRD Kota Balikpapan menegaskan bahwa upaya menciptakan ketertiban lalu lintas, khususnya di sekitar kawasan sekolah, tidak bisa hanya mengandalkan kebijakan pemerintah semata. Peran serta aktif masyarakat dinilai menjadi kunci keberhasilan dalam mengurangi kemacetan dan menjaga keselamatan pengguna jalan.
Hal ini disampaikan Wakil Ketua Komisi III DPRD Balikpapan, Halili Adinegara, usai meninjau pemasangan rambu larangan parkir di Jalan Telagasari, Balikpapan Tengah, tepat di depan SMP Negeri 27. Kawasan tersebut dikenal sebagai titik rawan kemacetan karena padatnya aktivitas kendaraan, terutama pada jam masuk dan pulang sekolah.
Menurut Halili, permasalahan utama bukan hanya jumlah kendaraan, melainkan kebiasaan parkir sembarangan yang dilakukan sebagian pengendara, khususnya mobil pribadi. “Pemasangan rambu memang langkah penting, tapi lebih penting lagi kesadaran masyarakat untuk mematuhi aturan itu. Tanpa partisipasi, aturan hanya jadi pajangan semata,” tegas politisi PKB tersebut, Rabu (6/8/2025).
Ia menuturkan, banyak orang tua yang menunggu anaknya dengan memarkir kendaraan di bahu jalan. Kondisi ini membuat arus lalu lintas tersendat, bahkan berpotensi menimbulkan kecelakaan. Oleh sebab itu, DPRD mendorong adanya kerja sama antara warga, sekolah, dan aparat terkait dalam membangun budaya tertib berlalu lintas.
“Menjaga kelancaran lalu lintas adalah tanggung jawab bersama. Para orang tua harus memberi contoh dengan memarkir kendaraan di tempat yang semestinya. Jika semua pihak disiplin, lingkungan sekitar sekolah akan lebih aman dan nyaman,” ujarnya.
Selain persoalan parkir sembarangan, Halili juga menyoroti keberadaan kendaraan besar seperti truk dan mobil boks yang kerap parkir di jalanan pada malam hari. Menurutnya, tindakan tersebut sangat berbahaya, apalagi di kawasan yang minim penerangan.
“Dishub harus meningkatkan pengawasan. Jangan sampai kendaraan besar seenaknya berhenti di jalan umum. Jika tidak dikendalikan, ini bisa mengancam keselamatan pengguna jalan lain,” tegasnya.
Lebih jauh, DPRD mendorong pemerintah untuk menyiapkan langkah jangka panjang berupa penataan kawasan sekolah. Halili menilai, selain pengawasan rutin, perlu juga dibuatkan kantong parkir atau drop zone yang jelas agar orang tua memiliki tempat yang aman untuk menurunkan maupun menjemput anak.
“Kita harus berpikir ke depan. Balikpapan adalah kota yang terus berkembang, maka penataan lalu lintas di kawasan vital seperti sekolah juga harus diprioritaskan. Jangan sampai masalah parkir terus berulang setiap tahun tanpa solusi nyata,” tambahnya.
Dengan adanya sinergi antara kebijakan pemerintah, pengawasan aparat, dan kesadaran masyarakat, Halili optimis ketertiban lalu lintas di sekitar sekolah bisa terwujud. Ia berharap, langkah ini bukan hanya menciptakan kelancaran arus kendaraan, tetapi juga meningkatkan keselamatan bagi anak-anak sekolah dan masyarakat secara umum.
“Pada akhirnya, budaya tertib lalu lintas akan memberikan manfaat besar bagi semua. Kita ingin Balikpapan menjadi kota yang tidak hanya maju dalam pembangunan, tetapi juga aman dan nyaman bagi warganya,” pungkasnya.
(ADV/DPRD Balikpapan)