Sultanews.com, BALIKPAPAN – Komisi II DPRD Kota Balikpapan menegaskan pentingnya akses permodalan yang lebih mudah dan terjangkau bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), khususnya yang dijalankan oleh kaum perempuan. Pandangan ini disampaikan oleh anggota legislatif daerah pemilihan Balikpapan Utara, Japar Sidik, saat ditemui di ruang Fraksi PKS, Jumat (22/8/2025).
Menurut Japar, perempuan terbukti menjadi motor penggerak perekonomian keluarga dan masyarakat. Mereka mendominasi sektor UMKM di Balikpapan, namun kerap terhambat oleh sulitnya memperoleh tambahan modal usaha.
“Sebagian besar pelaku UMKM di Balikpapan adalah perempuan. Mereka punya ketekunan dan keterampilan, tetapi masih terkendala dalam hal permodalan,” jelas Japar.
Ia menekankan bahwa lembaga keuangan, baik bank daerah maupun bank nasional, memiliki peran strategis dalam membuka akses lebih luas. Skema Kredit Usaha Rakyat (KUR), yang selama ini menjadi salah satu andalan, perlu terus diperkuat dengan sistem yang sederhana, bunga yang ringan, dan penyaluran tepat sasaran.
Bahkan, Japar mengusulkan agar perbankan bisa membuat inovasi layanan seperti weekend banking. Menurutnya, langkah ini akan sangat membantu pelaku UMKM yang sibuk berdagang di hari kerja agar tetap bisa mengurus permodalan pada akhir pekan.
“Kalau akses lebih fleksibel, tentu akan meringankan beban pelaku usaha, terutama kaum perempuan yang kesehariannya padat,” tegasnya.
Selain perbankan, Japar menilai penting adanya kolaborasi nyata antara pemerintah daerah, lembaga keuangan, dan komunitas UMKM. Sinergi ini dapat diwujudkan melalui pelatihan serta pendampingan yang berkesinambungan, tidak hanya fokus pada modal, tetapi juga pada literasi keuangan, pengelolaan bisnis, hingga pemanfaatan pasar digital.
“Banyak pelaku UMKM yang masih belum paham bagaimana cara mengakses program formal, bahkan dalam hal sederhana seperti manajemen keuangan rumah tangga. Maka dari itu, pendampingan harus menjadi bagian penting dalam strategi penguatan UMKM,” tambahnya.
Lebih jauh, Japar juga mengapresiasi langkah Pemerintah Kota Balikpapan yang telah menggelar Gebyar UMKM dalam rangka HUT ke-80 Republik Indonesia. Menurutnya, kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang promosi, tetapi juga memperkuat jejaring antar-pelaku usaha serta menunjukkan kontribusi besar perempuan dalam sektor ekonomi kerakyatan.
“Gebyar UMKM adalah bukti nyata bagaimana perempuan mampu berperan besar dalam menggerakkan roda ekonomi. Pemerintah daerah bersama DPRD tentu wajib mendukung, khususnya dalam permodalan dan akses pasar,” ujarnya.
Berdasarkan data Dinas Koperasi, UMKM, dan Perindustrian Kota Balikpapan, jumlah UMKM terus bertambah setiap tahunnya. Lebih dari 60 persen di antaranya digerakkan oleh perempuan, terutama di bidang kuliner, kerajinan tangan, dan fashion.
Dengan permodalan yang lebih mudah diakses, Japar optimistis UMKM Balikpapan dapat tumbuh lebih kuat, membuka lapangan kerja baru, dan menjadi benteng ekonomi kota di tengah tantangan ekonomi global.
(ADV/DPRD Balikpapan)