Advertorial DPRD Balikpapan Dorong Sosialisasi Intensif untuk Cegah Penyebaran TBC

DPRD Balikpapan Dorong Sosialisasi Intensif untuk Cegah Penyebaran TBC

43
SHARE
Anggota Komisi IV DPRD Kota Balikpapan, Ryan Indra.

Sultanews.com, BALIKPAPAN – Anggota Komisi IV DPRD Kota Balikpapan, Ryan Indra, menyoroti tren peningkatan kasus penyakit tuberkulosis (TBC) yang kini menjadi perhatian serius bagi kesehatan masyarakat. Berdasarkan data terbaru Dinas Kesehatan, jumlah penderita TBC di Balikpapan telah mencapai sekitar 3.000 kasus yang tersebar hampir di seluruh kelurahan.

“Penyakit ini tidak bisa dianggap remeh. Tidak hanya orang dewasa, anak-anak pun berisiko terkena, bahkan sejak usia dini. Jika tidak ditangani serius, penyebarannya bisa semakin meluas,” ujar Ryan kepada wartawan, Selasa (26/8/2025).

Ia menekankan bahwa pemerintah daerah perlu mengambil langkah proaktif, bukan hanya mengandalkan pengobatan, tetapi juga memperkuat upaya pencegahan melalui edukasi dan sosialisasi yang menyeluruh.

Ryan mendorong Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Balikpapan bersama pihak terkait untuk meningkatkan kampanye penyuluhan mengenai gejala TBC, cara penularan, serta langkah-langkah pencegahan yang bisa diterapkan di rumah dan lingkungan.

“Edukasi yang masif penting agar masyarakat bisa mengenali tanda-tanda TBC sedini mungkin. Deteksi dini sangat krusial supaya penderita dapat segera mendapatkan penanganan sebelum penyakit berkembang parah,” jelasnya.

Politisi DPRD ini juga menekankan pentingnya pemerataan akses layanan kesehatan. Ia meminta pemerintah memastikan obat-obatan dan fasilitas medis tersedia di seluruh puskesmas sehingga setiap warga, termasuk mereka yang tinggal di wilayah terpencil, bisa mendapatkan layanan pengobatan TBC dengan mudah.

“Tidak hanya soal kesehatan individu, TBC juga berdampak pada kualitas hidup dan produktivitas masyarakat. Maka penanganannya harus terpadu, melibatkan berbagai pihak dan didukung anggaran yang memadai,” tambah Ryan.

Selain itu, ia menyoroti peran penting kerja sama lintas sektor, mulai dari Dinkes, puskesmas, hingga organisasi kemasyarakatan, dalam menekan angka penyebaran TBC. Pendekatan kolaboratif dinilai lebih efektif karena memungkinkan edukasi dan pemeriksaan dilakukan hingga ke tingkat RT dan kelurahan.

Ryan juga mengingatkan masyarakat untuk aktif mendukung program pencegahan TBC, seperti rutin memeriksakan kesehatan, menjaga kebersihan lingkungan, dan segera melaporkan gejala yang mencurigakan.

“Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah dan masyarakat, angka penderita TBC dapat ditekan, dan generasi muda dapat terlindungi dari ancaman penyakit ini,” pungkasnya.

Langkah-langkah yang diusulkan Ryan ini diharapkan dapat mendorong terciptanya sistem pencegahan dan pengobatan TBC yang lebih efektif di Balikpapan, sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan secara menyeluruh.

(ADV/DPRD Balikpapan)