Advertorial Polemik BPJS Kesehatan di Balikpapan: DPRD Minta Intensifkan Komunikasi Publik

Polemik BPJS Kesehatan di Balikpapan: DPRD Minta Intensifkan Komunikasi Publik

97
SHARE
Anggota Komisi II DPRD Kota Balikpapan, Iim.

Sultanews.com, BALIKPAPAN – Polemik mengenai layanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan terus mencuat di tengah masyarakat. Anggota Komisi II DPRD Kota Balikpapan, Iim, menilai bahwa permasalahan ini sebagian besar disebabkan oleh kurangnya sosialisasi dari pihak BPJS kepada masyarakat.

Menurut Iim, banyak warga yang belum memahami secara menyeluruh bagaimana mekanisme layanan BPJS Kesehatan bekerja. Sebagian besar masyarakat menganggap bahwa dengan membayar iuran bulanan, mereka akan mendapatkan layanan kesehatan secara gratis tanpa batasan.

Padahal, dalam kenyataannya, tidak semua jenis penyakit atau tindakan medis ditanggung oleh BPJS, dan hal ini seringkali mengejutkan masyarakat ketika mereka membutuhkan pelayanan kesehatan.

“Masih banyak yang belum tahu kalau ada beberapa penyakit atau tindakan yang memang tidak ditanggung oleh BPJS. Ini karena kurangnya informasi dan edukasi dari pihak terkait,” ujar Iim kepada wartawan Rabu, (9/4/2025).

Ia menyampaikan bahwa hal ini menjadi perhatian serius DPRD, terutama Komisi IV yang membidangi urusan kesehatan. Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) sebelumnya, pihaknya telah meminta BPJS Kesehatan untuk mengalokasikan dana khusus guna meningkatkan kegiatan sosialisasi, baik melalui media massa, iklan, maupun kegiatan langsung di lapangan.

“BPJS harus mulai memanfaatkan berbagai saluran informasi, mulai dari iklan televisi, media sosial, hingga turun langsung ke masyarakat melalui penyuluhan di kelurahan dan RT,” jelasnya.

Iim juga mengungkapkan bahwa pihak BPJS pernah menyampaikan kendala keterbatasan sumber daya manusia dalam pelaksanaan sosialisasi. Namun menurutnya, hal tersebut dapat diatasi jika ada perencanaan anggaran yang tepat serta keseriusan dalam menyampaikan informasi kepada publik.

Ia menambahkan, jika BPJS Kesehatan ingin meningkatkan kepercayaan dan pemahaman masyarakat, maka langkah awal yang harus dilakukan adalah membuka ruang komunikasi yang lebih intens dan terbuka. Dengan begitu, masyarakat tidak lagi merasa bingung dan kecewa saat mendapati layanan yang tidak sesuai dengan ekspektasi mereka.

“Kita ingin BPJS hadir bukan hanya sebagai penjamin layanan, tapi juga sebagai mitra informasi bagi masyarakat. Edukasi itu penting agar tidak terjadi miskomunikasi,” pungkasnya. (ADV/DPRD Balikpapan)