Sultanews.com, BALIKPAPAN – Ketua DPRD Kota Balikpapan, Yono Suherman, menegaskan bahwa program transportasi gratis di Balikpapan masih terus dalam tahap pengembangan. Meski telah berjalan hampir dua tahun, program ini dinilai belum sepenuhnya optimal karena masih terbatasnya jumlah shelter yang tersedia. Hingga saat ini, baru ada empat shelter bus gratis yang beroperasi, dan ke depan ditargetkan akan bertambah tiga titik baru.
Dalam keterangannya kepada wartawan, Senin (4/8/2025), Yono menjelaskan bahwa pembangunan satu shelter membutuhkan alokasi anggaran yang cukup besar, yakni berkisar antara Rp18 hingga Rp20 miliar per tahun. Besarnya kebutuhan dana tersebut menjadi perhatian serius dalam proses penganggaran oleh DPRD dan Pemerintah Kota Balikpapan.
“Untuk membangun satu shelter saja dibutuhkan anggaran sekitar Rp18 hingga Rp20 miliar per tahun. Itu menjadi perhatian kami dalam penganggarannya,” ujar Yono.
Ia menambahkan, program transportasi gratis yang dijalankan Balikpapan kini menjadi contoh bagi daerah lain, termasuk Kota Samarinda, yang juga menunjukkan minat untuk mengadopsi kebijakan serupa. Namun, Yono menekankan bahwa tantangan utama dalam menjalankan program ini selalu terkait dengan ketersediaan anggaran.
“Kota Samarinda sangat ingin program transportasi gratis bisa diterapkan di sana. Namun, tantangan anggaran menjadi hal yang perlu dikaji,” jelasnya.
Meski berjalan dengan baik, Yono tidak menampik adanya sejumlah kendala yang masih harus dibenahi. Salah satu hambatan utama adalah terbatasnya shelter yang tersedia, serta adanya penyesuaian anggaran akibat kebijakan pemotongan dari pemerintah pusat.
“Kita sudah ajukan tambahan anggaran sekitar Rp60 miliar untuk pembangunan tiga shelter baru, yang masing-masing diperkirakan butuh sekitar Rp20 miliar,” jelasnya lagi.
Adapun beberapa lokasi yang direncanakan sebagai titik pembangunan shelter baru meliputi kawasan Jalan Soekarno-Hatta, Karang Joang, Balikpapan Utara, BSB (Balikpapan Sport and Convention Center), hingga kawasan Kebun Sayur. Selain itu, DPRD bersama Pemkot Balikpapan juga mempertimbangkan perluasan layanan ke arah Balikpapan Timur agar manfaat program bisa lebih merata dirasakan masyarakat.
Terkait dampak program transportasi gratis terhadap keberadaan angkutan kota (angkot), Yono menyebut bahwa DPRD akan tetap melakukan sosialisasi berkelanjutan. Hal ini dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat maupun para pelaku transportasi agar dapat menyesuaikan dengan kondisi di lapangan.
“Kita terus berkoordinasi dengan pihak pengelola, dan akan lakukan sosialisasi untuk menyesuaikan dengan kondisi di lapangan,” pungkasnya.
Melalui pengembangan program ini, DPRD Balikpapan berharap transportasi gratis dapat menjadi solusi nyata dalam meringankan beban masyarakat sekaligus mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi. Dengan bertambahnya shelter baru, diharapkan aksesibilitas transportasi publik semakin luas sehingga pelayanan terhadap warga semakin optimal.
(ADV/DPRD Balikpapan)