Sultanews.com, BALIKPAPAN – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan oleh pemerintah pusat menghadapi tantangan besar dalam implementasinya di Balikpapan. Ketua Komisi IV DPRD Balikpapan, Gasali, mengungkapkan bahwa keterbatasan anggaran dapat mempengaruhi kualitas gizi dalam setiap paket makanan yang disediakan untuk siswa.
“Anggaran yang dialokasikan sebesar Rp10 ribu per paket makanan masih sangat jauh dari cukup jika disesuaikan dengan harga bahan pangan di Balikpapan,” ujar Gasali dalam wawancaranya pada Kamis (31/1/2025). Ia khawatir jumlah tersebut tidak akan mencukupi untuk memenuhi standar gizi yang ditetapkan oleh Badan Gizi Nasional (BGN).
Gasali menilai bahwa meskipun program ini berasal dari pemerintah pusat, pemerintah daerah tetap memiliki peran penting dalam pelaksanaannya. Ia menggarisbawahi tantangan besar yang dihadapi dalam memastikan kualitas gizi tetap terjaga dengan anggaran yang terbatas. Menurutnya, alokasi anggaran yang rendah bisa berisiko pada kualitas makanan yang tidak sesuai dengan standar gizi.
“Meskipun ini adalah program dari pemerintah pusat, daerah yang menjalankannya tetap harus memastikan bahwa kualitas makanan sesuai dengan standar yang ditetapkan. Dengan anggaran terbatas, kami khawatir gizi yang dibutuhkan oleh siswa tidak bisa tercapai,” tambah Gasali.
Dalam pelaksanaan program ini, BGN memiliki kewenangan penuh untuk menentukan vendor katering dan menu makanan yang akan disajikan. Meski demikian, Gasali menekankan pentingnya koordinasi yang erat antara pemerintah pusat dan daerah untuk memastikan bahwa makanan yang diberikan benar-benar sesuai dengan standar gizi dan mempertimbangkan kondisi harga bahan pangan di Balikpapan.
“Kami masih menunggu keputusan dari BGN terkait komposisi makanan yang disediakan. Kami berharap, selain mencukupi kebutuhan gizi, menu ini juga dapat disesuaikan dengan harga bahan pangan lokal agar lebih efektif dan berkelanjutan,” ujarnya.
Walaupun DPRD Kota Balikpapan tidak memiliki kewenangan penuh dalam pelaksanaan program ini, Gasali menyatakan bahwa pihaknya akan terus mengawasi pelaksanaan MBG agar tujuan program ini tercapai dengan baik. Selain itu, koordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta Dinas Kesehatan Kota Balikpapan juga akan dilakukan secara rutin untuk memastikan program berjalan dengan efektif.
Gasali optimistis bahwa jika kendala teknis terkait anggaran dan kualitas dapat diatasi, program MBG dapat memberikan dampak positif bagi anak-anak, khususnya dalam menekan angka stunting di kota tersebut.
“Kami berharap program ini bisa berjalan efektif dan benar-benar bermanfaat bagi anak-anak di Balikpapan, terutama dalam upaya menanggulangi masalah gizi buruk,” tutup Gasali.
(Yud/ADV/DPRD Balikpapan)