Sultanews.com, BALIKPAPAN – Permasalahan sampah yang semakin meningkat di Kota Balikpapan mendorong Komisi III DPRD untuk mengajak PT Kutai Refinery Nusantara (KRN) berperan lebih aktif dalam pengelolaan sampah berkelanjutan. DPRD menilai bahwa perusahaan besar seperti PT KRN memiliki kapasitas untuk mendukung program lingkungan yang lebih efektif, terutama dalam mengurangi volume sampah yang berakhir di TPA Manggar.
Ketua Komisi III DPRD Balikpapan, Yusri, menegaskan bahwa jumlah sampah di kota ini terus meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk dan aktivitas industri. Jika tidak ada langkah konkret, dalam tiga tahun ke depan Balikpapan bisa menghadapi krisis sampah yang lebih serius. Oleh karena itu, DPRD meminta agar PT KRN bisa menyalurkan dana Corporate Social Responsibility (CSR) untuk membantu pengelolaan sampah.
“Kami berharap PT KRN tidak hanya fokus pada operasional internal, tetapi juga turut serta dalam penanganan sampah di kota ini. CSR perusahaan sebaiknya diarahkan untuk program yang benar-benar berdampak, seperti pengolahan sampah menjadi barang bernilai guna,” ujar Yusri pada Selasa (19/2/2024).
Dalam kunjungan ke PT KRN, DPRD menyarankan penerapan teknologi tepat guna dalam daur ulang sampah. Yusri mencontohkan keberhasilan beberapa daerah dalam mengolah limbah menjadi produk bernilai ekonomis, seperti paving block dan pupuk organik, yang dapat diterapkan di Balikpapan.
“Dengan inovasi teknologi pengolahan sampah, kita bisa mengurangi ketergantungan pada TPA. Sampah bukan sekadar limbah, tetapi bisa menjadi sumber daya jika dikelola dengan baik,” tambahnya.
Selain pengelolaan sampah secara teknologi, DPRD juga meminta agar program CSR PT KRN mencakup edukasi kepada masyarakat. Perubahan pola pikir dan kebiasaan dalam memilah serta mendaur ulang sampah dinilai sebagai langkah penting untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.
DPRD Balikpapan berkomitmen untuk mengawal dan memastikan perusahaan besar di kota ini memberikan kontribusi nyata terhadap pengelolaan lingkungan. Dengan sinergi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat, diharapkan permasalahan sampah di Balikpapan dapat teratasi dengan lebih baik.
(Nur/ADV/DPRD Balikpapan)
