Advertorial Reses DPRD: Iim Soroti Pentingnya Edukasi BPJS Digital ke Masyarakat

Reses DPRD: Iim Soroti Pentingnya Edukasi BPJS Digital ke Masyarakat

46
SHARE
Kegiatan reses Anggota DPRD Kota Balikpapan, Iim, yang berlangsung di halaman Kantor Kelurahan Karang Rejo, Selasa (22/4/2025).

Sultanews.com, BALIKPAPAN – Upaya gotong royong antara warga, pemerintah, dan pihak swasta menjadi sorotan utama dalam kegiatan reses Anggota DPRD Kota Balikpapan, Iim, yang berlangsung di halaman Kantor Kelurahan Karang Rejo, Selasa (22/4/2025).

Dalam kesempatan tersebut, Iim menekankan pentingnya peran bersama dalam menangani masalah kesehatan masyarakat, khususnya stunting dan pemanfaatan program bantuan pangan.

Salah satu program yang mendapat perhatian khusus adalah Halte Sedekah, sebuah inisiatif sosial dari PT Wolio Sejahtera yang telah berjalan selama dua tahun. Program ini menyediakan bahan pangan bagi keluarga kurang mampu dan kini resmi menjadi bagian dari agenda Kelurahan Karang Rejo.

“Kalau stunting karena kekurangan gizi, kita bisa ambil bahan pangan dari Halte Sedekah. Mau bantu satu minggu pun bisa,” jelas Iim.

Menurutnya, 14 kasus aktif stunting yang tercatat di Karang Rejo bisa ditangani lebih cepat bila semua elemen masyarakat bersinergi. “Kalau kita kerjakan bersama, ini bukan hal yang sulit,” ujarnya.

Tak hanya soal gizi, Iim juga mengajak masyarakat untuk lebih aktif memahami layanan kesehatan, termasuk sistem terbaru dari BPJS Kesehatan yang kini mengutamakan layanan digital dan darurat.

Ia menilai masih banyak warga belum mendapat informasi yang memadai mengenai kebijakan baru tersebut.

“Sebagus apapun sistem BPJS, kalau masyarakat tidak tahu cara mengaksesnya, itu percuma. Sosialisasi harus dimaksimalkan lewat media yang menjangkau masyarakat luas,” tegasnya.

Iim berencana mengadakan pertemuan langsung dengan Kepala Puskesmas Karang Rejo guna merumuskan strategi penanganan stunting yang lebih menyeluruh.

Ia menekankan, langkah awal pencegahan harus dimulai dari kesadaran keluarga. “Kunci pencegahan itu bukan di rumah sakit, tapi di rumah tangga. Mari kita mulai dari ibu-ibu, dari dapur rumah sendiri,” pungkasnya. (ADV/DPRD Balikpapan)