Advertorial DPRD Balikpapan Dorong Mahulu Tingkatkan PAD Lewat Langkah Berani

DPRD Balikpapan Dorong Mahulu Tingkatkan PAD Lewat Langkah Berani

43
SHARE
Komisi II DPRD Balikpapan dan Mahakam Ulu.

Sultanews.com, BALIKPAPAN – Komisi II DPRD Balikpapan terus mengambil peran aktif dalam memperkuat hubungan antarwilayah, salah satunya dengan berbagi strategi peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) bersama Komisi II DPRD Mahakam Ulu (Mahulu), dalam pertemuan yang berlangsung di Gedung DPRD Balikpapan, Selasa (6/5/2025).

Ketua Komisi II DPRD Balikpapan, Fauzi Adi Firmansyah, mengungkapkan bahwa PAD Mahulu saat ini masih sangat kecil, sekitar Rp18 miliar. Menurutnya, kondisi tersebut harus menjadi pemicu bagi Mahulu untuk berani mengambil langkah-langkah baru dalam menggali potensi yang ada.

“Cukup mengejutkan, mereka menyampaikan sejumlah keluhan dan meminta masukan. Pada prinsipnya, Komisi II mendorong agar ada keberanian dari pemerintah daerah untuk keluar dari zona nyaman demi meningkatkan pendapatan,” ujar Fauzi.

Fauzi menegaskan bahwa Mahulu perlu lebih tegas terhadap para penunggak pajak agar pemasukan daerah bisa meningkat signifikan. Ia mencontohkan, Balikpapan berhasil mendorong PAD hingga mencapai Rp1,2 triliun berkat langkah strategis seperti itu.

“Kita harus berani melakukan dobrakan, termasuk menindak tegas tunggakan pajak dari sektor perhotelan dan lainnya,” jelasnya.

Salah satu kunci keberhasilan Balikpapan, lanjut Fauzi, adalah pemetaan sektor pajak dengan melibatkan Badan Pengelola Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (BPDRD), sehingga potensi yang ada dapat dimanfaatkan secara maksimal.

Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Mahulu, Gohen Merang Sapulete, menyatakan keinginannya untuk belajar dari pengalaman Kota Balikpapan. Ia menyebut Mahulu memiliki sumber daya alam melimpah, namun belum didukung dengan sistem pengelolaan dan infrastruktur yang memadai.

“Kita lihat PAD Kota Balikpapan sudah cukup baik. Di Mahulu sebenarnya potensinya luar biasa, sebab di sana banyak sumber daya alam seperti perusahaan sawit, kayu, tambang emas, migas, hingga batu bara,” tutur Gohen.

Selain itu, sektor UMKM, rumah makan, dan penginapan sejauh ini menjadi penyumbang utama PAD di Mahulu. Namun ia melihat sektor pariwisata juga berpotensi besar jika didukung infrastruktur yang memadai.

“Kami punya potensi wisata seperti arung jeram dan air terjun yang disebut jantur. Juga ada desa budaya seperti di Samarinda. Tapi kendalanya adalah akses infrastruktur yang belum memadai,” jelasnya.

Dengan semangat kolaboratif dan dukungan dari DPRD Balikpapan, Gohen optimistis Mahulu akan mampu memacu peningkatan PAD melalui pendekatan yang lebih progresif di masa depan.

(ADV/DPRD Balikpapan)