Advertorial DPRD Dukung Inovasi ASTINA, Seminar Deep Learning Jadi Inspirasi Pendidikan Masa Kini

DPRD Dukung Inovasi ASTINA, Seminar Deep Learning Jadi Inspirasi Pendidikan Masa Kini

53
SHARE
Anggota Komisi III DPRD Kota Balikpapan, Wahyulloh Bandung.

Sultanews.com, BALIKPAPAN – Pendidikan kesetaraan kini turut menjadi bagian dari arus besar transformasi digital, seiring dengan semakin berkembangnya teknologi pembelajaran. Untuk itu, Asosiasi Tutor Pendidikan Kesetaraan Nasional (ASTINA) Kota Balikpapan menggelar Seminar Nasional bertema “Deep Learning: Tantangan Pendidikan Masa Kini” pada Kamis, 15 Mei 2025.

Kegiatan yang dilangsungkan di Gedung Kesenian Balikpapan ini menghadirkan pemateri dari berbagai kalangan, mulai dari akademisi, praktisi teknologi, hingga pelaku pendidikan non-formal. Seminar ini menjadi ruang edukasi sekaligus diskusi yang membahas pemanfaatan teknologi deep learning dalam meningkatkan efektivitas pendidikan.

Hadir dalam kesempatan itu, Anggota Komisi III DPRD Balikpapan, Wahyulloh Bandung, yang menyampaikan apresiasinya atas kontribusi ASTINA dalam membangun literasi digital di sektor pendidikan alternatif.

“Kegiatan ini sangat relevan dengan tantangan yang dihadapi dunia pendidikan saat ini. Pendidikan kesetaraan pun harus terus berinovasi dan beradaptasi dengan kemajuan teknologi agar tidak tertinggal,” ujarnya.

Wahyulloh menekankan pentingnya peran semua pemangku kepentingan, termasuk legislatif dan eksekutif, dalam mendukung pendidikan kesetaraan agar sejajar dengan pendidikan formal dalam hal kualitas dan fasilitas.

“Seminar ini bukan hanya diskusi biasa, tapi merupakan bagian dari upaya besar untuk memperkuat pemahaman digital di kalangan tutor dan peserta pendidikan non-formal,” tuturnya.

Menurutnya, penggunaan deep learning sebagai metode pembelajaran memberi peluang baru untuk menciptakan sistem yang responsif dan personal, terutama bagi peserta didik dewasa atau yang memiliki keterbatasan akses pendidikan.

Kegiatan ini dihadiri oleh ratusan peserta yang berasal dari lembaga pendidikan kesetaraan, komunitas literasi, mahasiswa, dan penggiat pendidikan lainnya. Antusiasme peserta menandakan adanya kebutuhan nyata untuk menguasai teknologi digital dalam dunia pendidikan.

Wahyulloh berharap hasil dari kegiatan ini bisa dirumuskan dalam program-program konkret, baik oleh ASTINA maupun oleh pemerintah daerah, sebagai bentuk respon terhadap perubahan zaman.

“Kami berharap, hasil dari seminar ini dapat menjadi bahan rujukan dalam menyusun program kerja yang lebih responsif terhadap perkembangan teknologi,” katanya.

Dukungan DPRD Balikpapan dalam seminar ini menunjukkan komitmen terhadap pendidikan yang inklusif, adaptif, dan siap menjawab tantangan masa depan.

(ADV/DPRD Balikpapan)